Ketika hamil, ada beberapa hal penting yang mesti kamu pahami. Salah satunya adalah bahaya dan risiko sauna saat hamil. Istilah sauna saat hamil merupakan istilah yang ternyata tidak begitu populer.
Nah, karena itulah kali ini saya akan bahas pengertian sauna saat hamil dan beberapa risikonya.
Yuk, simak penjelasannya berikut.
Risiko Sauna saat Hamil
Sudah bukan rahasia umum lagi, bahwasanya ada banyak sekali mitos tentang ibu hamil di sekitaran kita, ya. Sebagai ibu hamil, kamu tidak perlu khawatir, karena sudah banyak ahli yang membahas seputar mitos-mitos tersebut.
Salah satunya adalah sauna ibu hamil. Sauna adalah salah satu relaksasi ibu hamil yang dilakukan di ruangan uap selama kehamilan. Ternyata, lumayan banyak juga loh ibu hamil yang rutin melakukan relaksasi ini.
Perlu diketahui bahwasanya penggunaan sauna atau ruangan uap selama kehamilan cukup berbahaya dan mempunyai risiko. Berikut adalah beberapa risiko sauna saat hamil yang mesti kamu perhatikan.
1. Suhu Tubuh Menjadi Terlalu Tinggi
Risiko sauna saat hamil pertama ialah dapat membuat suhu tubuh menjadi terlalu tinggi. Hal ini karena panas yang konstan san ekstrim yang akan kamu dapatkan saat melakukan sauna, terlebih lagi ketika sedang mengandung.
Memang sih, panas yang diterima oleh tubuh mampu membuat nyaman dan menenangkan, namun, panas tersebut ternyata tidak aman buat calon bayi yang ada di perut, terutama jika kehamilan kamu sudah baru memasuki 12 minggu pertama.
Kegiatan sauna akan sangat berisiko, lantaran bisa mengganggu perkembangan kandungan kamu lantaran suhu tubuh ibu yang terlalu tinggi.
Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Embun di Jam Tangan, Mudah dan Efektif
2. Berisiko Cacat Lahir
Saat melakukan sauna, tubuh memang akan secara otomatis mengalami peningkatan suhu. Baik ketika kamu lakukan saat hamil atau tidak.
Terdapat beberapa penelitian yang menyebutkan bahwasanya peningkatan suhu tersebut berbahaya dan berisiko bagi bayi. Salah satunya adalah penelitian The American College of Obstetrics and Gynecology.
Penelitian tersebut menjelaskan bahwasanya sauna ketika hamil dapat membuat bayi mengalami risiko cacat lahir.
3. Pingsan
Risiko sauna saat hamil berikutnya adalah pingsan. Jadi, sauna bukan hanya berpengaruh buruk terhadap calon bayi, tapi juga kepada kamu sebagai ibunya. Suhu tubuh yang terlalu tinggi akan membuat kamu rentan pingsan.
Kondisi tersebut akan membuat darah lebih banyak mengalir, agar mendinginkan suhu tubuh. Hal ini ditandai dengan banyaknya keringat yang keluar selama melakukan terapi.
Selain itu, ketika masa kehamilan perubahan hormon juga terjadi, dan ini juga menjadi salah satu pemicunya.
4. Komplikasi Serius
Saat melakukan sauna, bayi yang ada di dalam kandungan tidak bisa mengatur suhu yang ada. Itu artinya, secara alamiah bayi tidak bisa mentolerir panas yang terlalu ekstrim.
Suhu yang terlalu ekstrim tersebut dapat mengakibatkan komplikasi yang serius yakni pada bagian sumsum tulang belakang atau otak. Komplikasi ini rentan terjadi untuk kamu yang masih menjalani trimester pertama.
Jika sudah melewati trimester pertama, kamu bisa saja melakukan sauna. Namun, jangan lupa untuk konsultasi ke dokter, dan mempertimbangkannya terlebih dahulu. Apalagi mengingat kondisi ibu hamil yang tidak begitu baik, kan?
5. Mual dan Muntah
Mengingat suhu yang tidak normal di sauna, terdapat beberapa dokter yang lebih merekomendasikan kamu untuk tidak menjalani sauna selama masa kehamilan. Baik ketika awal kehamilan ataupun di tengah dan akhir kehamilan.
Namun, jika kamu akan melakukannya, jangan ragu untuk ke luar dari sauna dan meninggalkannya ketika merasa ingin mual dan munta ya.
Terlalu lama di dalam ruangan dengan suhu tinggi tentu akan berakibat fatal terhadap kamu dan calon bayi.
6. Keguguran
Risiko yang cukup serius ketika melakukan sauna adalah keguguran. Panas yang terlalu ekstrim memang akan menimbulkan masalah pada kandungan.
Tentu, tidak ada satu pun yang ingin mengalami kondisi ini, kan? Maka dari itu, akan lebih baik untuk menghindarinya saja. Toh, kamu masih bisa sauna setelah selesai masa lahiran.
Namun, jika kamu sudah konsultasi dengan dokter buat melakukan sauna ketika hamil, tetap berikan batasan waktu, ya. Akan lebih baik jika kamu melakukannya di bawah 15 menit. Lebih singkat durasinya akan semakin baik.
7. Alami Hipertemia
Tidak semua sauna aman untuk kamu yang sedang hamil, karena pengaturan suhu yang berbeda.
Pengaturan suhu yang terlalu tinggi akan membuat kenaikan suhu pada tubuh, dan mengakibatkan hipertermia. Kondisi hipertermia ini akan sangat berbahaya bagi bayi di dalam kandungan.
Alternatif Relaksasi untuk Ibu Hamil
Sauna bukanlah satu-satunya relaksasi yang bisa kamu lakukan ketika hamil. Mengingat risikonya yang sangat serius, maka lebih baik untuk menghindarinya saja kan?
Adapun salah satu alternatif relaksasi ibu hamil yang bisa kamu coba ialah mandi dengan air hangat. Gunakan air hangat-hangat kuku saja, ya. Selain itu, kamu juga dapat pijat hamil yang dilakukan oleh profesional, atau bisa juga dilakukan suami.
Alternatif lain adalah latihan pernafasan yang nantinya bakalan bermanfaat banget ketika persalinan, meditasi secara rutin di pagi hari, dan olahraga yang aman buat ibu hamil.
Selama hamil, otot-otot kamu juga perlu peregangan. Dengan melakukan beberapa alternatif tersebut akan membuat otot-otot kamu lebih lentur. Kegiatan-kegiatan tersebut akan jauh lebih aman dibandingkan ke sauna, loh.
Dengan catatan, harus tetap berhati-hati dalam melakukan kegiatan-kegiatan tersebut. Jadi, bolehkah ibu hamil uap air panas? Boleh saja, dengan beberapa catatan.
Itu dia beberapa risiko sauna saat hamil yang mesti kamu perhatikan. Jika tetap ingin relaksasi sauna, kamu bisa konsultasi ke dokter dulu ya.