Kehidupan era digital membuat sulit menjauh dari media sosial. Namun, penggunaan media sosial berlebihan dapat memicu masalah kesehatan mental. Jika mulai merasakan dampak-dampak tersebut, mungkin sudah saatnya untuk melakukan social media detox.
Kegiatan ini pada dasarnya mengambil istirahat atau menghentikan sementara akses atau kunjungan ke akun media sosial yang dimiliki.
Caranya bervariasi tergantung pada preferensi individu, misalnya dengan menghapus salah satu aplikasi yang dianggap toxic.
Ciri Kamu Butuh Social Media Detox
Bagi individu yang kecanduan media sosial, hanya berhenti mengakses internet selama satu jam bisa membuat mereka merasa kehilangan dan hampa sepanjang hari. Hal ini merupakan salah satu tanda kecanduan media sosial.
1. Bangun Tidur Langsung Cek Media Sosial
Tanda fisik dari kecanduan media sosial terlihat ketika seseorang selalu sibuk mencari ponselnya dan membuka aplikasi media sosial segera setelah bangun tidur. Kecenderungan ini dapat mengganggu pola tidur karena ketergantungan menjelajahi medsos sebelum tidur.
2. Obsesi dengan Banyak Likes
Tekanan sosial yang signifikan sering mendorong obsesi mendapatkan perhatian di media sosial.
Tindakan ini dapat terlihat dari keinginan yang kuat untuk mendapatkan jumlah likes dan komentar yang maksimal dan perlu detox media sosial dalam kesehatan mental.
Ciri ini cenderung terus bersaing dengan mengunggah konten terbaik guna mendapatkan perhatian lebih dari pengikutnya.
Mereka sering menyusun kata-kata dengan cermat untuk membangun citra yang positif di platform media sosial.
Baca juga: 9 Tips Perawatan Wajah Untuk Usia 40 Tahun Ke Atas
3. Sering Online
Orang yang kecanduan media sosial cenderung selalu online di mana pun dan kapan pun. Mereka akan tetap terhubung dengan media sosial, bahkan di tempat-tempat seperti kamar mandi, menyeberang jalan, atau saat mengantri.
Beberapa social media detox journal menunjukkan bahwa orang yang kecanduan media sosial juga jarang merasa bosan, dengan terus-menerus menggeser layar untuk menonton berbagai video dan gambar yang sedang viral.
Motivasi ini juga dapat dipicu oleh hasrat mereka untuk terus memperbarui informasi terbaru tentang selebriti atau tokoh idola mereka.
4. Gelisah Jika Tidak Mengakses Media Sosial
Di sisi lain, gejala psikologis dari kecanduan media sosial dapat terlihat dari perasaan gelisah ketika tidak dapat mengakses platform tersebut, seperti saat berada di area tanpa akses internet sehingga Anda perlu social media detox.
Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran akan melewatkan informasi penting atau FOMO (fear of missing out). Media sosial adalah tempat di mana informasi dapat beredar dengan cepat, sehingga membuat mereka terus tenggelam dalam dunia media sosial.
5. Membanding-bandingkan
Banyak yang memanfaatkan media sosial untuk membagikan momen kebahagiaan.
Namun, jika melihatnya justru membuat Anda kurang percaya diri, itu mungkin menjadi pertanda untuk beristirahat sejenak atau detox sosmed Quora dan platform lain.
6. Terganggu dengan Konten Media Sosial
Media sosial memberi akses untuk mendapatkan berbagai informasi.
Namun, jika mulai merasa marah, kesal, atau bahkan stres karena konten tersebut, itu menandakan bahwa Anda telah terlalu lama menggulirkan layar media sosial.
7. Tidak Menikmati Momen Jika Tidak Mengunggah Konten
Mengunggah konten dan mendapatkan banyak like memang membawa kebahagiaan sendiri. Namun, ketika malah merasa sulit menikmati momen tanpa mengunggahnya, itu menandakan bahwa Anda terlalu bergantung pada validasi dari media sosial.
Menurut sebuah studi, 80% pengguna ponsel pintar memeriksa perangkat mereka dalam waktu 15 menit setelah bangun tidur.
Kebiasaan ini berhubungan dengan peningkatan tingkat stres dan kecemasan, serta merangsang otak sehingga sulit untuk tertidur.
8. Media Sosial Tidak Memberikan Kesenangan
Media sosial memang menyajikan kesenangan, interaksi, dan memudahkan orang untuk terhubung satu sama lain.
Namun, jika interaksi itu justru menyebabkan kelelahan dan ketidakbahagiaan, menjauh dari segala aktivitas digital sementara dan menghilang dari sosial media disebut lebih baik sebagai solusi.
9. Mengabaikan Orang di Sekitar
Sering menerima banyak keluhan atau komplain dari teman, sahabat, atau bahkan keluarga karena kebiasaan yang sering mengabaikan mereka demi menggulir media sosial di ponsel, bahkan ketika kalian berkumpul?
Meskipun alasanmu mungkin berkaitan dengan konten media sosial Anda, perilaku ini bukan cuma tidak etis, tetapi juga dapat berdampak negatif pada hubungan pribadimu karena mereka merasa diabaikan.
10. Hobi Stalking
Kebiasaan menelusuri akun orang lain sering menjadi hobi bagi mereka yang aktif di platform tersebut.
Ironisnya, sering kali akun yang dilacak adalah orang yang tidak dikenal, bahkan belum pernah berbicara dengannya di dunia nyata.
Meski demikian, efek setelah memahami apa itu social media detox dan melakukannya justru dapat menimbulkan rasa persaingan dan pada akhirnya menimbulkan rasa kesepian.
Manfaat Melakukan Social Media Detox
Bila sebagian besar waktu Anda dihabiskan untuk media sosial, ketergantungan itu bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental.
Ada banyak manfaat melakukan detoks media sosial yang dapat membuat hidup Anda menjadi lebih baik, di antaranya sebagai berikut.
1. Menjaga Kesehatan Mental
Ketika mengakses media sosial, kehidupan orang lain terlihat lebih baik dan “sempurna”.
Manfaat detox sosmed dapat dilihat dari risiko mengalami perasaan rendah diri, malu, iri, atau bahkan membenci diri sendiri dapat berkurang untuk menjaga kesehatan mental.
Baca juga: Biaya Laser Wajah Bopeng di 7 Klinik Kecantikan Terbaik
2. Menjaga Kesehatan Fisik
Social media detox tidak hanya memberi manfaat bagi kesehatan mental, tetapi juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan fisik.
Anda dapat terhindar dari masalah kesehatan karena terlalu lama menatap layar, seperti sakit kepala, migrain, dan kesehatan mata.
3. Memperbaiki Kualitas Tidur
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial menyebabkan penurunan kualitas dan durasi tidur.
Social media detox challenge dapat mencegah dampak-dampak negatif sehingga bisa menjaga pola tidur yang sehat.
4. Menjaga Kualitas Hubungan dengan Orang Sekitar
Kecanduan media sosial secara tidak langsung dapat merenggangkan hubungan dengan orang-orang terdekat.
Detox Instagram adalah cara membantu fokus dalam berinteraksi dengan mereka, sehingga kedekatan hubungan dan silaturahmi tetap terjaga.
5. Meningkatkan Produktivitas
Social media detox juga bermanfaat dalam meningkatkan produktivitas dan pencapaian. Anda dapat meningkatkan konsentrasi terhadap tugas-tugas yang sedang dilakukan, baik itu pekerjaan, pelajaran, atau kegiatan olahraga.
Tips Melakukan Social Media Detox
Setelah memahami arti dan manfaat detoks media sosial serta tanda-tanda membutuhkannya, sekarang mari pelajari bagaimana melaksanakannya dengan menerapkan langkah-langkah berikut ini.
- Nonaktifkan notifikasi, atau hapus aplikasi yang benar-benar dirasa toxic.
- Siapkan aktivitas atau kegiatan pengganti.
- Sesekali memeriksa media sosial tidak masalah.
- Lakukan secara berkesinambungan dengan bantuan social media detox quotes.
- Tahan godaan untuk memamerkan momen.
- Jauhkan ponsel dari jangkauan, tentukan area “bebas ponsel”.
- Buat pengingat pembatas waktu bermain dengan media sosial.
- Tentukan “hari tanpa media sosial” secara pribadi.
Ketergantungan pada media sosial bisa menimbulkan perasaan cemas yang berlebihan, tingkat stres yang meningkat, dan bahkan dapat memicu gejala depresi.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan social media detox guna mencegah kecanduan.
Frequently Asked Question
Apa itu social media detox?
Detoks media sosial merujuk pada praktik untuk mengurangi atau sepenuhnya menghindari penggunaan media sosial. Tujuan social media detox adalah untuk mengurangi stres, meningkatkan kesehatan mental dan produktivitas, serta memperbaiki kualitas hidup.
Apa itu detox Instagram?
Detox Instagram mengacu pada proses membersihkan atau mengatur tindakan-tindakan seperti mengurangi waktu yang dihabiskan di Instagram, menghapus atau menyaring akun-akun yang menimbulkan ketidaknyamanan atau perasaan negatif.
Apa saja yang membuat media sosial toxic?
Media sosial dapat menjadi toxic karena beberapa alasan, seperti cyberbullying, perbandingan sosial, paparan berlebihan, dis informasi dan hoaks, troll dan konten negatif, paparan konten berbahaya, serta pelecehan privasi.
Mengapa media sosial bisa membuat ketagihan?
Media sosial dapat menyebabkan ketagihan karena sejumlah alasan seperti memicu dopamin, fear of missing out (FOMO), koneksi sosial, desain aplikasi, ketergantungan emosional, dan pelepasan stres.
Apa saja tanda-tanda kecanduan media sosial?
Tanda-tanda kecanduan media sosial dapat bervariasi, seperti penggunaan berlebihan, kehilangan kontrol, perubahan suasana hati berlebihan, menarik diri dari kegiatan sosial, mengabaikan tugas-tugas penting, rendah diri, dan sebagainya.