Sebelum memulai sebuah bisnis, langkah awal yang perlu dilakukan adalah membuat perencanaan bisnis atau business plan. Agar lebih mudah dipahami, salah satu cara yang bisa dicoba adalah membuat Bisnis Model Canvas (BMC). Lantas, seperti apa contoh bisnis model canvas?
Bisnis model canvas sendiri memiliki beberapa elemen penting seperti segmentasi konsumen, proporsi nilai yang dituju, saluran pemasaran, sumber pendapatan, sumber daya, hubungan dengan konsumen, aktivitas yang dijalankan, kerjasama dan biaya.
Berdasarkan elemen yang ada maka dapat terlihat bagaimana alurnya yang cukup sederhana. Untuk lebih memahami tentang bisnis model canvas dan contohnya, kamu bisa terus ikuti seluruh penjelasannya di bawah ini.
Fungsi Utama Bisnis Model Canvas
Secara garis besar fungsi dari bisnis model canvas adalah memudahkan pelaku usaha dalam menuangkan ide dan gagasan bisnisnya ke dalam sebuah bagan sederhana.
Selain itu, bisnis model canvas juga memiliki beberapa fungsi seperti berikut:
- Sebagai terjemahan ide, konsep serta gagasan bisnis melalui elemen visual.
- Membuat rencana bisnis lebih terfokus sehingga lebih mudah dalam memahami tujuan bisnis.
- Sebagai panduan untuk mengeksekusi sebuah bisnis dan menjadi alat diskusi sederhana bersama mitra bisnis.
Contoh Bisnis Model Canvas
Dengan fungsinya yang begitu penting, maka sudah seharusnya pelaku usaha menerapkan BMC dalam bisnisnya.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa contoh yang bisa dipelajari dan dijadikan referensi:
1. Contoh BMC (Bisnis Model Canvas) Minuman Thai Tea
Sebelum menjalankan bisnis minuman Thai Tea, kamu perlu membuat bisnis model canvas agar lebih mudah dalam mengembangkannya.
Berikut ini adalah contoh BMC bisnis minuman Thai Tea yang bisa dijadikan referensi:
Key Partner: Affiliate Marketing Influencer | Key Activities: Menjual produk Thai Tea Nice Mempertahankan branding sebagai pelopor Thai Tea aneka rasa | Value Propositions: Thai Tea Nice adalah pelopor minuman dan es krim Thai Tea dengan aneka rasa alami: original, mangga, coklat, dan strawberry | Customer Relationship: Promo dan diskon bulanan (seperti Shopee 11.11) Konten interaktif sosial media | Customer Segments: Milenial dan Gen Z ( usia 20-30 tahun) Cenderung FOMO Pengguna aktif sosial media Menyukai tren kekinian | |
Key Resources: PT Thai Tea Jaya sebagai pemasok Thai Tea aneka rasa | Channels: Sosial media (TikTok, Instagram, Twitter) E-Commerce: Tokopedia, Shopee | ||||
Cost Structure: Biaya bahan bakuBiaya sewaBiaya pemasaranGaji pegawai | Revenue Stream: Modal: investorPendapatan utama: penjualan produk Thai Tea Nice |
Baca juga: 6 Broker Forex Terbaik di Tahun 2023, Cocok Untuk Pemula!
2. Contoh Bisnis Model Canvas di Bidang Fashion
Salah satu bisnis yang banyak diminati adalah fashion, mulai dari pakaian, celana hingga sepatu.
Jika saat ini kamu berencana mengembangkan bisnis fashion tidak ada salahnya mempelajari BMC brand ternama Nike.
Dalam menjalankan bisnisnya, Nike menerapkan metode yang cukup unik.
Bahkan untuk pengembangan produk, Nike bekerjasama dengan tim riset yang secara khusus meneliti di bidang olahraga. Berikut adalah BMC yang diterapkan Nike:
3. Contoh Bisnis Model Canvas dalam Bisnis Online Shop
Saat ini bisnis online sudah sangat menjamur sehingga membuat persaingan bisnis semakin ketat.
Meski begitu, dengan perencanaan yang tepat dan strategi marketing yang tepat, kamu bisa memenangkan persaingan.
Sebagai referensi, berikut adalah contoh BMC bisnis online:
Key Partner: Affiliate Marketing Micro Influencer Reseller Dropshipper | Key Activities: Menjual produk Yuki Frozen Mempertahankan branding sebagai pelopor frozen food sehat | Value Propositions: Yuki Frozen adalah bisnis yang memproduksi frozen food sehat seperti nugget jamur dan dimsum vegan | Customer Relationship: Promo dan diskon bulanan (seperti Shopee 10.10) Konten interaktif di sosial media | Customer Segments: Milenial dan Gen Z ( usia 20-30 tahun) Pengguna aktif sosial media Menyukai makanan sehat dan hal yang praktis Menyukai aktivitas belanja di e-commerce | |
Key Resources: Bahan baku nugget dan dimsum sehat menggunakan gandum, sayuran dan jamur pengganti daging | Channels: Sosial media (Instagram, TikTok, Twitter) E-Commerce: Shopee, Lazada, Tokopedia | ||||
Cost Structure: Biaya bahan bakuBiaya produksiBiaya pemasaranGaji pegawai | Revenue Stream: Modal: investorPendapatan utama: penjualan produk Yuki Frozen |
4. Contoh Bisnis Modal Canvas untuk Bisnis Makanan
Bagi yang ingin mengembangkan bisnis makanan, khususnya jenis makanan pedas yang disukai banyak kalangan.
Berikut ini adalah contoh BMC basreng pedas yang bisa dijadikan referensi:
Key Partner: Affiliate Marketing Influencer Dropshipper Reseller | Key Activities: Menjual produk Basreng Pedas HuHah Mempertahankan branding sebagai pelopor Bakso Goreng aneka rasa | Value Propositions: Basreng Pedas HuHah adalah pelopor keripik basreng aneka rasa. Seperti balado, daun jeruk, dan rica-rica | Customer Relationship: Konten interaktif sosial media dan promo bulanan di e-Commerce | Customer Segments: Milenial dan Gen Z ( usia 20-30 tahun) Pengguna aktif sosial media Menyukai makanan pedas | |
Key Resources: Menggunakan bahan baku bakso goreng yang berkualitas seperti bakso ikan, cabai dan bumbu. | Channels: Sosial media (TikTok dan Instagram) E-Commerce: Tokopedia, Lazada, Shopee | ||||
Cost Structure: Biaya bahan bakuBiaya produksiBiaya pemasaranGaji karyawan | Revenue Stream Pendapatan utama: penjualan produk Basreng Pedas HuHah |
Jadi sebelum kamu memulai sebuah bisnis, ada baiknya sudah memiliki perencanaan yang matang dan terarah.
Kamu bisa mempelajari beberapa contoh bisnis modal canvas yang telah dijelaskan di atas dan menerapkannya sesuai bidang usaha yang akan dikembangkan.