Dalam dunia memasak, pasti kamu sering mendengar istilah teknik memasak deep frying bukan? Lantas apa itu teknik memasak deep frying? Teknik memasak deep frying adalah cara menggoreng dengan memanfaatkan banyak minyak agar bahan makanan terendah sepenuhnya dengan minyak.
Teknik ini tak hanya biasa digunakan di tempat masak sejenis restoran namun juga bisa digunakan di rumah sendiri. Teknik deep frying sudah sangat populer dan biasanya digunakan untuk tujuan membuat makanan yang crispy dan matang di dalam
Membuat makanan cripsy dan matang sempurna di bagian dalam memang susah-susah gampang. Pemasangan harus tahu bagaimana cara bermain dengan api dan minyak yang digunakan. Kebanyakan orang lebih pandai menggoreng crispy di luar namun dalamnya belum matang sempurna.
Mengenal Jenis Teknik Memasak Deep Frying Adalah
Teknik memasak dengan deep frying ini ternyata punya beberapa jenis metode loh. Sebagai orang yang ingin ahli menggoreng makanan menjadi crispy dan matang sempurna, kamu juga harus paham beberapa jenis metodenya ini. Langsung saja simak berikut ini jenis metodenya:
1. Sistem Batch
Pertama ada sistem batch yang merupakan teknik deep frying dengan cara memasukkan minyak goreng pada wajan penggorengan hingga panas. Kemudian bahan makanan mulai dimasukkan perlahan dan diolah hingga matang.
Sistem batch ini merupakan sistem atau metode yang paling umum digunakan oleh masyarakat luas. Pasalnya teknik menggoreng ini tidak ada bedanya dengan menggoreng teknik biasa, hanya saja minyak yang digunakan jauh lebih banyak.
2. Sistem Kontinyu
Selanjutnya ada sistem kontinyu. Sistem kontinyu teknik memasak deep frying adalah sistem menggoreng dengan memanfaatkan conveyor. Mula-mula bahan makanan yang akan digoreng tersebut dialirkan pada conveyor yang berjalan.
Kemudian bahan makanan tersebut akan terendam minyak yang sudah panas dalam kurun waktu dan suhu tertentu hingga bahan masakan menjadi matang ketika keluar dari conveyor.
Baca juga: 10 Cara Menawarkan Menu di Restoran yang Baik dan Benar
3. Atmosferik
Metode atmosferik memanfaatkan penggorengan tradisional. Teknik menggoreng deep frying ini dilakukan dengan proses pengadukan udara terbuka dan menggunakan titik didih suhu kinya sekitar 180 hingga 200°C.
4. Deep Frying Kondisi Bertekanan
Proses deep frying ini dilakukan di dalam wadah khusus dengan mengandalkan tekanan di atas tekanan atmosfer. Dan tentunya proses penggorengan dilakukan dengan suhu lebih tinggi.
5. Deep Frying Kondisi Vakum
Terakhir ada teknik deep frying yang dilakukan dalam kondisi vakum atau menggunakan titik suhu rendah hanya sekitar 90°C.
Teknik seperti ini biasanya dilakukan untuk menggoreng bahan makanan sejenis sayur dan buah yang memang tidak tahan terhadap suhu panas terlalu tinggi.
Trik Jitu Teknik Deep Frying
Memang selama ini teknik memasak deep frying adalah yang cukup umum digunakan untuk menghasilkan masakan yang rendah dan matang sempurna. Namun ternyata tidak semua kurang bisa melakukan teknik ini secara sempurna. Maka dibutuhkan trik agar teknik ini berhasil. Berikut ini beberapa triknya:
1. Pilihlah Minyak Yang Tepat
Ternyata penggunaan jenis minyak ini bisa memengaruhi hasil gorengan. Sebagai opsi, kamu bisa pilih minyak safflower atau minyak sayur. Kedua minyak ini punya rasa yang netral dan cenderung tidak memengaruhi rasa pada makanan.
Hal tersebut berbeda jauh dengan minyak zaitun yang umumnya meninggalkan rasa yang khas terhadap makanan. Selain itu minyak zaitun tidak dipilih karena titik asapnya yang rendah. Sedangkan minyak sayur punya titik asap yang tinggi sehingga hasil gorengan lebih maksimal.
Penggunaan minyak sayur juga bisa membuatmu lebih hemat pengeluaran. Pasalnya jenis minyak sayur ini selain punya harga ekonomis juga masih bagus dipakai berkali-kali goreng.
2. Persiapkan Bahan Makanan Yang Akan Digoreng
Selanjutnya teknik memasak deep frying adalah dilakukan dengan mempersiapkan bahan makanan sebaik mungkin. Kamu bisa lapisan bahan makanan menggunakan tepung jika ingin menghasilkan gorengan yang lebih crispy dan punya rasa sangat gurih.
Sebenarnya bahan makanan ini tidak harus dilapisi dengan tepung. Kamu juga bisa melayani dengan bumbu biasa, namun pertimbangan kadar air yang ada pada bagian luar bahan makanan ini akan mengurangi tingkat keberhasilan deep frying.
Jadi jika makanan tersebut basah dengan air, sebaiknya keringkan dulu menggunakan tisu makanan kemudian barulah digoreng. Jika ingin menambah bumbu maka sebaiknya gunakan tepung sehingga bahan makanan tidak terlalu basah.
3. Atur Suhu Penggorengan
Pengaturan suhu adalah salah satu teknik yang paling penting untuk diperhatikan dalam memasak deep frying. Bagaimana tidak, jika suhu penggorengan terlalu tinggi maka bisa jadi makanan akan cepat gosong namun bagian dalamnya belum matang sempurna.
Sebaliknya jika suhu yang digunakan rendah atau terlalu rendah, maka minyak justru akan terserap pada bahan makanan dan hasilnya makanan akan menjadi lembek+terlalu berminyak. Selain tidak nikmat, bahan makanan yang menyerap terlalu banyak minyak juga tidak sehat.
Untuk itu gunakan suhu penggorengan yang sedang-sedang saja. Untuk kamu yang menggunakan kompor elektrik atau kompor modern saat ini, kamu bisa dengan mudah mengatur suhunya. Namun jika kompor yang pakai masih kompor manual, maka perlu dilakukan pengujian.
Pengujian ini bisa dilakukan dengan menggoreng roti terlebih dulu pada suhu tertentu. Kamu bisa sesuaikan dengan waktu roti tersebut matang. Dengan begitu kamu bisa memperkirakan ingin menggunakan suhu penggorengan seberapa.
4. Jangan Terlalu Banyak Memasukkan Bahan Yang Digoreng
Teknik memasak deep frying adalah teknik yang tidak bisa dilakukan secara asal-asalan meskipun itu hanya tentang cara memasukkan bahan makanan ke dalam wajan panas.
Perhatikan saat memasukkan bahan makanan ke dalam wajan, pastikan untuk tidak memenuhi wajan tersebut dengan bahan yang digoreng. Artinya sebisa mungkin sisakan ruang pada wajan sebagai tempat bahan makanan mekar atau berkembang karena digoreng.
Jika isian dalam wajan terlalu banyak, hal ini bisa mengurangi hasil maksimal dari teknik penggorengan deep frying. Maka jika memang bahan makanan yang akan digoreng itu banyak, sebaiknya gunakan wajan yang besar dengan space yang banyak tentunya.
5. Gunakan Alat Yang Tepat Untuk Membalik Makanan
Trik yang satu ini juga tidak bisa diremehkan. Pasalnya kebanyakan orang awam akan membalikkan makanan menggunakan garpu atau spatula tajam. Memang sebenarnya tidak masalah menggunakan spatula.
Namun jika bagian tajamnya menusuk bahan makanan, hal itu akan menyebabkan keluarnya uap air. Keluarnya uap air akan mengurangi hasil maksimal deep frying. Lantas harus menggunakan alat apa?
Kamu bisa gunakan alat penjepit untuk membalik bahan makanan yang sedang digoreng. Pastikan kamu selalu mengawasi makanan yang sedang digoreng tersebut agar tidak terlalu gosong dan bisa matang secara sempurna.
6. Tiriskan Hingga Kering
Makanan yang usai digoreng dan tidak ditiriskan tentu akan mengandung banyak minyak dan mengurangi tekstur crispynya.
Maka sangat penting untuk meniriskan gorengan terlebih dulu agar saat disajikan makanan bisa renyah, matang, dan tidak terlalu berminyak.
Teknik memasak deep frying adalah bagian untuk menghasilkan makanan gorengan yang rendah sekaligus matang.
Beberapa trik yang sudah dijelaskan di atas bisa menjadi acuan buat kamu yang masih belum mahir menggunakan teknik deep frying ini.