Pernahkah merasa kalau meski sudah menabung dan berhemat tapi masih saja alami masalah dengan keuangan? Hati-hati mungkin Anda terjerumus mengikuti cara berhemat yang salah.
Jangan salah, berhemat yang benar itu teryata ada caranya tersendiri. Pada kesempatan ini, kami berikan informasi bukan mengenai cara berhemat yang benar akan tetapi apa saja yang salah.
Hal ini sebagai koreksi apakah Anda sudah berhemat dengan cara yang benar atau belum.
Cara Berhemat yang Salah
Pada umumnya, kesalahan dalam berhemat ini hampir dialami semua orang. Anda dan mereka baik disadari atau tidak, ternyata telah melakukan cara berhemat yang salah atau kurang tepat.
Sehingga, masih saja alami kesulitan dalam mengelola keuangan. Berikut ini beberapa cara berhemat yang salah yang umum dilakukan orang.
1. Membeli Barang “Murahan”
Siapa yang tidak tergiur dengan harga murah? Ingat ungkapan dalam membeli setiap barang, “Ada Rupa ada Harga”. Artinya kualitas barang berbanding lurus dengan harga.
Barang murah tidak menjamin kualitas. Meskipun demikian, masih saja orag mengabaikan hal ini. Kebanyakan orang lebih tergiur untuk membeli barang murah, tanpa peduli dengan kualitas.
Mereka beranggapan bahwa daripada membeli satu barang mahal dengan kualitas bagus, uang dengan jumlah yang sama bisa mendapat lebih dari satu.
Baca juga: 7 Perbedaan Generasi Millenial dan Generasi Z di Lingkungan Kerja
Misalnya, satu buah T-Shirt dengan kualitas bagus dibanderol Rp100.000,-/potong. Sementara, T-Shirt dengan kualitas biasa ditawarkan dengan harga Rp30.000,-/potong.
Dengan melihat perbandingan harga tersebut, hampir bisa dipastikan bahwa kualitas bagus akan dikesampingkan.
T-Shirt yang kualitas biasa dipilih sebab dapat tiga buah sekaligus dapat kembalia Rp10.000,-. Apakah Anda pernah pada kondisi ini? sebaiknya hindari.
2. Berbelanja Waktu Ada Diskon
Boleh dan sah saja membeli banyak barang sewaktu ada diskon. Perlu diketahui bahwa diskon adalah strategi pemasaran yang dipakai para penjual.
Secara logika memang benar, membeli barang waktu ada diskon membuat pengeluaran mejadi berkurang.
Pastikan saja bahwa Anda benar-benar membutuhkan barang tersebut. Sebab, meskipun ada diskon tak jarang harga yang dibanderol malah jauh lebih tinggi dari aslinya.
Anda harus menjadi pembeli yang cerdas dan tidak mudah tergiur dengan adanya diskon. Jika tidak hati-hati malah terjerumus cara berhemat yang salah.
3. Menabung di Rekening Bank
Tidak ada yang salah dengan menabung. Tawaran menabung di bank memang berguna untuk menyimpan uang.
Namun, jika hanya menabung di rekening bank bukanlah pilihan yang bijaksana jika Anda ingin kaya dengan dengan menabung. Bank sendiri rata-rata hanya memberikan bunga yang rendah setiap tahunnya.
Jika tujuan menabung tidak sekedar menyimpan uang di bank sebaiknya ambil cara lain. Cara tersebut adalah dengan investasi.
Dengan melakukan investasi, Anda bisa menghasilkan keuntungan yang berlipat bahkan dengan waktu yang singkat.
Namun, jika saat ini masih belum menemukan investasi apa yang tepat, Anda tetap bisa tetap memanfaatkan rekening tabungan, tentu dengan pilihan biaya administrasi yang murah.
4. Memangkas Biaya Pengeluaran
Cara berhemat berikut ini memang sangat umum dan sangat lumrah di masyarakat kita. Cara berhemat yang salah adalah dengan memangkas biaya pengeluaran.
Namun perlu diketahui bahwa berhemat bukan berarti harus memangkas semuanya. Lakukan pemangkasan biaya pengeluaran dengan bijaksana.
Anda harus memangkas semua pengeluaran yang tidak penting dan tidak mendesak. Membelanjakan uang untuk sesuatu yang tidak penting, meski tidak banyak tanpa disadari bisa menyulitkan Anda dikemudian hari. Misalnya, barang – barang branded, junk food, dan masih banyak lainnya.
5. Tidak Terbiasa Uang Tunai saat Bepergian
Memang terasa praktis seseorang menyimpan uang di kartu kredit dan kartu debit. Ditambah rayuan pihak penyedia kartu kredit jika tidak membawa uang tunai, maka tidak akan mengeluarkan uang.
Sebaiknya segera ubah pola pikir tersebut sebab ini cara berhemat yang salah.
Kelemahan bertransaksi dengan kartu kredit yaitu sulit untuk mencatat pengeluaran setiap waktu.
Bila saat ini Anda sedang pada masa sulit dan melakukan penghematan, maka uang tunai bisa menjadi pilihan terbaik.
Sediakan uang tunai di dompet dengan jumlah tertentu pada saat keluar rumah. Jika uang didompet mendekati habis maka tahan sebisa mungkin minat Anda untuk berbelanja.
Baca juga: Atasi Sindrom Burnout dengan 5 Cara ini Supaya Lebih Produktif
6. Memilih Cicilan Terkecil dalam Hutang
Untuk masa yang serba sulit seperti ini, rasanya tidak semua orang bisa terbebas hidup tanpa hutang. Hampir semua orang memiliki hutang sampai menanggung cicilan setiap bulan. Ambilah contoh cicilan mobil, rumah dan lainnya.
Memilih cicilan terkecil dalam hutang pada awal memang bisa dijadikan pilihan yang tepat. Hal ini dalam rangka mengatur keuangan demi mencukupi kebutuhan lainnya.
Yang menjadi titik tekan di sini yaitu setiap hutang mengandung bunga. Jika jumlah cicilan minimum, secara otomatis jatuh tempo akan semakin panjang.
Tentu hal ini dibarengi dengan jumlah bunga yang Anda bayar semakin besar. Jika sudah terlanjur, maka usahakan untuk membayar hutang atau cicilan tepat waktu demi menghindari beban bunga yang besar.
7. Membeli Asuransi Kesehatan dengan Premi Murah
Masih bicara soal harga murah. Namun kali ini adalah pembelian asuransi kesehatan. Sebagian besar orang atau malah Anda selalu membeli asuransi dengan pertimbangan premi yang murah.
Tidak salah juga, sebab dengan premi yang murah, maka uang bisa digunakan untuk kebutuhan lain. Selain itu, Anda bisa menyimpan uang lebih banyak setiap bulannya.
Tujuan asuransi kesehatan yaitu untuk menanggung risiko kesehatan sampai usia lanjut nanti. Selalu memilih premi murah adalah cara berhemat yang salah.
Setiap orang memiliki kondisi yang berbeda, begitu juga Anda. Siapa tahu Anda malah butuh asuransi dengan premi yang lebih besar, sebab ingin manfaat maksimal untuk diri sendiri dan orang tercinta.
8. Tidak Melakukan Perawatan Rutin
Barang tertentu yang kita pakai pasti memerlukan perawatan dengan tujuan tetap berfungsi dengan baik. Apalagi barang tersebut dapat menunjang pekerjaan kita misalnya kendaran untuk distribusi, peralatan kantor, hingga kesehatan tubuh.
Dengan alasan berhemat, tak jarang orang tidak terlalu melakukan perawatan barang-barang tersebut.
Tentu saja, jika perawatan diabaikan resikonya adalah mengalami kerusakan. Jika sudah rusak, siapa yang rugi?
Tentu kita sendiri dan ini cara berhemat yang salah. Pekerjaan tertunda sebab rusak lalu secara otomatis biaya perbaikan akan lebih mahal ketimbang perawatan.
Jangan remehkan perawatan barang kalau tidak ingin menyesal dikemudian hari. kemudian, untuk bekerja, badan harus sehat. Maka dari itu Anda harus menjaga kesehatan tubuh.
9. Melakukan Banyak Hal dengan Tangan Sendiri
Anda dan sebagian besar orang pernah melakukan kebiasan cara berhemat yang terakhir ini, yakni melakukan banyak hal dengan tangan sendiri.
Terkesan memang sangat masuk akal sebab apa-apa bisa dilakukan sendiri. Mengerjakan dengan tangan sendiri seolah memang dapat berhemat apalagi jika terlihat bukan sesuatu yang sulit.
Misal, merenovasi rumah, memperbaiki alat elektronik dan yang lain.
Melakukan sesuatu yang terlihat mudah belum tentu bisa dikerjakan ketika prakteknya. Misalnya, memperbaiki alat elektronik rusak.
Maksud hati ingin berhemat dengan melakukan perbaikan sendiri malah terjadi kerusakan yang lebih parah. Sebab tidak adanya keterampilan dan pengetahuan yang memadai.
Akan lebih baik jika mengeluarkan sedikit biaya dengan menyewa jasa profesional.
Jika ingin berhemat lakukanlah dengan baik dan benar supaya terhidar dari cara berhemat yang salah. Jangan asal ikut saran orang lain yang belum tentu sesuai dengan Anda. Semoga informasi ini membantu. Terima kasih.