Istilah modeling sebenarnya sudah dikenalkan sejak tahun 1950-an oleh Albert Bandura yang merupakan seorang psikolog dan sekaligus penggagas munculnya teori kognitif sosial. Lantas, apa yang dimaksud dengan teknik modeling?
Mungkin masih banyak yang belum begitu paham dengan teknik modeling, meskipun terkadang secara tidak sadar hal itu banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Modeling sendiri sering disebut sebagai identifikasi, imitasi, pembelajaran perwakilan hingga pembelajaran observasional.
Secara umum, teknik modeling bisa diartikan sebagai proses pembelajaran dengan cara mengamati seorang model sehingga menunjukkan perubahan perilaku seperti pada model yang diamati. Selain itu juga bisa untuk memperkuat perilaku yang sudah ada sebelumnya.
Apa yang Dimaksud dengan Teknik Modeling Menurut Para Ahli?
Meskipun dalam teknik modeling ada upaya untuk mengamati dan meniru model perilaku, namun modeling sendiri bukan hanya sekedar meniru dan mengulang perilaku dari model yang diamati. Lebih dari itu, dalam modeling ada pengurangan dan penambahan yang melibatkan proses kognitif.
Dapat dikatakan bahwa teknik modeling merupakan sebuah proses belajar yang dilakukan melalui kegiatan observasi terhadap perilaku model yang dalam hal ini bisa merupakan individu atau sekelompok individu. Hasil observasi tersebut akan mempengaruhi pikiran, sikap dan juga perilaku.
Adapun menurut pada ahli, teknik modeling bisa diartikan dalam beberapa definisi seperti di bawah ini:
1. Corey (2003)
Corey berpendapat bahwa yang dimaksud dengan teknik modeling adalah sebuah proses belajar yang dilakukan dengan cara mengamati dan mengobservasi perilaku dan penampilan dari model, baik model yang berupa individu maupun kelompok.
Sikap dan perilaku model yang diamati akan digunakan sebagai rangsangan terhadap gagasan, sikap maupun perilaku dari seseorang yang telah mengobservasi penampilan seorang model atau sekelompok model.
Baca juga: Apa itu Retribusi? Pengertian, Contoh, dan Bedanya dari Pajak Daerah
2. Shaleh dan Wahab (2004)
Shaleh dan Wahab mengungkapkan bahwa teknik modeling bisa diartikan sebagai sebuah teknik untuk mengubah, menambah hingga mengurangi perilaku individu berdasarkan hasil observasi terhadap perilaku model yang ditiru sehingga menimbulkan perilaku yang baru.
3. Alwisol (2006)
Pendapat lainnya dikemukakan oleh Alwisol, yang mengatakan bahwa teknik modeling merupakan sebuah proses belajar yang dilakukan melalui aktivitas observasi terhadap perilaku seseorang atau sekelompok orang yang berperan sebagai model.
Sikap dan perilaku dari model akan menjadi rangsangan pada pikiran, sikap dan perilaku sebagai bagian dari individu lainnya yang telah mengobservasi model.
4. Komalasari (2011)
Komalasari mengungkapkan bahwa yang dimaksud dengan teknik modeling adalah sebuah proses belajar yang melibatkan proses kognitif, melalui aktivitas observasi terhadap perilaku yang telah diamati.
Baik dengan menambah maupun mengurangi sikap dan perilaku dari model yang diamati, serta dengan cara menggeneralisir berbagai macam observasi atau pengamatan sekaligus.
5. Repita dkk (2016)
Tidak berbeda jauh dari beberapa pendapat sebelumnya, Repita dkk juga mengungkapkan bahwa teknik modeling merupakan sebuah proses pembentukan sikap dan perilaku baik dengan cara menambah maupun mengurangi, mengubah hingga memperbaiki perilaku.
Sebagai respon seseorang setelah mengobservasi atau mengamati perilaku seseorang atau sekelompok orang yang dijadikan sebagai model.
Hasil perilaku tersebut dilakukan berdasarkan respon anak yang melibatkan kognitif sehingga membentuk perilaku yang baru.
Baca juga: 4 Contoh Bisnis Model Canvas yang Baik dan Benar
6. Damayanti dkk (2016)
Sementara menurut Damayanti dkk, teknik modeling bisa diartikan sebagai sebuah proses belajar yang dilakukan melalui observasi dengan menambahkan atau mengurangi perilaku yang diamati, melakukan generalisasi berbagai observasi dengan melibatkan proses kognitif.
Apa Tujuan Teknik Modeling?
Setelah memahami apa yang dimaksud dengan teknik modeling, tentunya kamu juga perlu mengetahui apa sebenarnya tujuan dari teknik modeling. Secara umum, teknik modeling bertujuan untuk mengubah perilaku negatif dengan cara mengamati model sehingga terbentuk perilaku yang lebih positif.
Adapun tujuan teknik modeling menurut Sutama dkk bisa dibedakan menjadi beberapa poin penting, yaitu:
1. Development of New Skill
Dengan menerapkan teknik modeling maka diharapkan seseorang akan mendapatkan pengetahuan terkait perilaku dan keterampilan yang baru. Sehingga akan menunjukkan adanya perubahan perilaku sebagai hasil dari pengamatan terhadap model.
2. Facilitation of Preexisting of Behavior
Tujuan ini maksudnya adalah menghilangkan rasa takut dari seseorang dalam mencontoh sikap maupun perilaku yang ditunjukkan oleh model. Sehingga pengamat mampu merespon dengan baik dan membentuk perilaku baru yang diinginkan.
3. Changes in Inhibition About Self Expression
Tujuan lainnya adalah untuk mengamati berbagai macam respon yang ditunjukkan oleh seseorang setelah melakukan pengamatan terhadap perilaku model. Apakah ada perubahan sikap dan perilaku yang ditunjukkan pengamat setelah mengobservasi model.
Jenis-Jenis Teknik Modeling
Sebelumnya telah dijelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan teknik modeling serta tujuan dilakukannya teknik modeling. Kali ini akan dijelaskan secara lengkap mengenai jenis-jenis teknik modeling seperti yang dikemukakan oleh Alwisol berikut ini.
1. Teknik Modeling Perilaku Baru
Teknik modeling memungkinkan seseorang mendapatkan perilaku yang baru. Hal ini terjadi karena dalam pengamatan terhadap model melibatkan proses kognitif. Sehingga stimulasi dari perilaku model yang diamati akan ditransformasi dan diingat dalam jangka panjang.
Adanya proses kognitif selama mengamati perilaku model akan memungkinkan seseorang untuk mentransformasi apa yang telah diamati sehingga membentuk perilaku yang baru.
2. Teknik Modeling Mengubah Perilaku Lama
Jenis kedua dari teknik modeling adalah mengubah perilaku lama. Dalam hal ini teknik modeling akan mempengaruhi perilaku lama yang telah dimiliki. Pada perilaku model yang diterima baik secara sosial, maka akan memperkuat respon yang sudah ada di dalam diri.
Sementara untuk perilaku model yang tidak diterima secara sosial, akan berdampak pada menguatnya perilaku atau melemahnya perilaku tersebut. Jika mendapatkan reward, seseorang akan cenderung meniru perilaku dan jika dihukum maka responnya akan melemah.
3. Teknik Modeling Simbolik
Teknik modeling simbolik bisa diartikan sebagai teknik modeling yang bentuknya adalah simbolik dan bukan dari hasil pengamatan nyata di kehidupan sehari-hari. Biasanya teknik modeling ini didapatkan dari film atau TV dan mempengaruhi perilaku pengamat.
4. Teknik Modeling Kondisioning
Jenis teknik modeling ini banyak diterapkan dalam mempelajari respon emosional seseorang. Pengamat akan melakukan observasi terhadap model dengan perilaku emosional yang mendapatkan penguatan.
Tahap-Tahap dalam Teknik Modeling
Dalam menerapkan teknik modeling, ada beberapa langkah dan tahap yang perlu dilakukan. Menurut Adiputra (2015), tahap dalam teknik modeling antara lain adalah:
1. Memperhatikan
Tahap pertama adalah memperhatikan, yaitu terkait dengan karakteristik, sifat kegiatan serta subjek yang menjadi model. Biasanya model dengan daya tarik interpersonal tinggi akan lebih diperhatikan.
2. Retensi
Setelah mengamati perilaku, seseorang akan cenderung meniru perilaku model dan menjadikannya sebagai acuan. Pola perilaku yang baru akan direpresentasikan dalam ingatan jangka panjang.
3. Reproduksi Motorik
Representasi simbolik yang telah tersimpan harus bisa dimunculkan dalam sebuah tindakan atau perilaku yang baru. Perilaku tersebut akan memiliki kesamaan dengan model yang telah diamati.
4. Motivasi
Adanya motivasi yang tinggi untuk mengubah perilaku akan membuat proses modeling berjalan dengan maksimal.
Sehingga pembelajaran melalui observasi bisa semakin efektif. Informasi tentang apa yang dimaksud dengan teknik modeling di atas bisa dijadikan referensi ketika ingin membentuk perilaku baru yang lebih positif.
Dalam hal ini seseorang bisa mengobservasi model yang akan dicontoh dan menggunakannya sebagai acuan untuk mengubah perilaku.