Perbedaan Eau de Parfum dan Eau de Toilette, Sama Saja?

Pada botol parfum biasanya tertera keterangan EDP (eau de parfum) atau EDT (eau de toilette). Lantas, apa sih, sebenarnya perbedaan eau de parfum dan eau de toilette?

Istilah yang menggunakan bahasa Perancis ini bukan sekedar untuk memberikan kesan classy dan mewah pada kemasan. Keterangan ini memiliki arti yang menjelaskan mengenai parfum dalam kemasan.

Mari simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini ya!

Perbedaan Eau de Parfum dan Eau de Toilette

Parfum memiliki konsentrasi fragrance yang berbeda-beda. Intensitas dan berapa lama parfum dapat bertahan tergantung pada konsentrasi fragrance di dalamnya.

Dilansir dari website TheParfumShop, perbedaan keduanya secara mudah dapat dilihat di infografik berikut ini:

Perbedaan Eau de Parfum dan Eau de Toilette

Semakin tinggi konsentrasi fragrance dari sebuah parfum, maka semakin lama tingkat ketahanan wanginya.

Dari sini, sederhananya jika kamu ingin memilih parfum yang tahan lama, maka kamu perlu memilih parfum dengan konsentrasi fragrance yang lebih tinggi.

Nah, istilah EDP dan EDT inilah yang menjadi patokan mengenai konsentrasi fragrance. Sehingga agar bisa memilih parfum yang tepat, ada baiknya mengetahui pengertian dan perbedaan Eau de Parfum dan Eau de Toilette.

Apa itu Eau de Parfum (EDP)?

Contoh Eau de Parfum adalah Coco dari brand Chanel

Eau de Parfum adalah bentuk fragrance yang intens dan mampu bertahan lama. Melansir dari VentVenir, EDP mengandung konsentrasi fragrance sebesar 15-20% dari komposisi parfum.

EDP merupakan jenis konsentrasi yang paling sering digunakan oleh produk parfum yang beredar di pasaran. Harga Eau de Parfum bervariasi, mulai dari parfum murah hingga brand parfum mahal.

Karena memiliki konsentrasi fragrance yang lebih tinggi, wangi parfum EDP lebih menyengat daripada eau de toilette. Selain itu, parfum EDP juga dapat bertahan lebih lama.

Umumnya, Eau De Parfum dapat mempertahankan aromanya selama 4 sampai 5 jam. Aroma dari parfum EDP lebih intens dan sesuai untuk acara di malam hari maupun untuk kegiatan di luar ruangan.

Parfum EDP juga cenderung lebih kental dan berminyak. Sehingga biasanya parfum jenis ini menggunakan kemasan berupa botol sumbat.

Pengemasan tersebut menyesuaikan dengan cara pemakaian parfum. Karena aromanya intens, parfum EDP akan menghasilkan wangi yang terlalu kuat jika disemprotkan dengan spray.

Baca juga: 5 Perbedaan Body Mist dan Parfum, Serta Fungsinya!

Penggunaan parfum EDP dilakukan dengan mengoleskan beberapa tetes parfum pada bagian tubuh tertentu, seperti pada pergelangan tangan, siku, bagian belakang telinga, maupun leher.

Titik pemakaian parfum tersebut merupakan bagian tubuh dengan titik denyut nadi. Karena dekat dengan pembuluh darah besar, bagian-bagian tersebut memiliki suhu yang lebih panas daripada suhu bagian lain tubuh.

Sehingga mengaplikasikan parfum pada titik tersebut dapat membuat aroma lebih mudah menyebar ke seluruh tubuh.

Selain cara dan titik pemakaian, sebaiknya kamu menggunakan pelembab atau lotion untuk menghidrasi kulit sebelum memakai parfum EDP.

Penggunaan parfum pada kulit yang lembab bisa membuat aroma wanginya bertahan lebih lama dibandingkan saat digunakan pada kulit kering.

Contoh Eau de Parfum adalah Coco yang diluncurkan oleh brand Chanel.

Apa itu Eau de Toilette (EDT)?

Burberry adalah contoh eau de toilette

Eau de Toilette adalah parfum dengan konsentrasi yang lebih rendah daripada Eau de Parfum. Biasanya Eau de Toilette parfum memiliki konsentrasi fragrance sebesar 5-15%.

Parfum EDT memiliki kadar alkohol yang lebih tinggi, sementara kadar minyak atau fragrance rendah. Inilah sebabnya EDT umumnya lebih terjangkau daripada EDP.

Kandungan alkohol yang tinggi membuat jenis parfum EDT menguap dengan lebih cepat daripada parfum EDP. Wangi dari parfum EDT hanya bertahan selama 4-5 jam saja.

Meski begitu, jenis parfum EDT lebih sering digunakan karena harganya murah. Selain itu, parfum jenis ini mempunyai aroma yang cenderung lebih ringan daripada Eau de Parfum, sehingga memberi kesan ceria dan fresh.

Parfum EDT cocok untuk dipakai dalam berbagai aktivitas sehari-hari, baik berupa kegiatan kasual maupun formal seperti menghadiri meeting.

Karena konsentrasi fragrance lebih rendah, parfum ini memiliki tekstur yang lebih encer. Biasanya parfum EDT menggunakan kemasan botol spray sehingga dapat digunakan dengan cara disemprotkan ke seluruh bagian tubuh.

Kamu juga bisa menggunakan parfum EDT dengan mengaplikasikannya pada titik nadi tertentu seperti pergelangan tangan dan bagian sisi leher.

By the way, apa kamu pernah bertanya-tanya kenapa dinamakan Eau de Toilette?

Dalam bahasa Perancis, Eau de Toilette memiliki arti air wangi yang digunakan sebelum pergi keluar.

Kata “la toilette” berarti pakaian dan riasan wanita yang bersiap untuk acara khusus. Kata tersebut sudah tidak lagi digunakan. “La toilette” menjadi istilah yang mengacu pada tradisi lama.

Meski begitu, istilah Eau de Toilette yang telah banyak digunakan untuk menjelaskan konsentrasi fragrance tidak dapat ditinggalkan.

Nah, jadi begitulah istilah Eau de Toilette awalnya mulai dipakai untuk menyebut parfum dengan konsentrasi fragrance rendah.

Burberry adalah salah satu contoh parfum eau de toilette.

Lebih Cocok yang Mana?

Setelah mengenal perbedaan Eau de Parfum dan Eau de Toilette, kamu mungkin masih bingung mana yang lebih cocok. Pasalnya, parfum EDP memiliki intensitas aroma, ketahanan, dan cara penggunaan yang berbeda dari parfum EDT.

Kamu bisa membeli kedua jenis parfum dengan memilih aroma yang kamu sukai. Masalah pemakaian parfum bisa menyesuaikan kebutuhan.

Misalnya menggunakan parfum EDT untuk ke kampus atau kantor, sedangkan EDP untuk makan malam romantis bersama pasangan.

Akan tetapi, membeli kedua jenis sekaligus bukan opsi yang affordable untuk semua orang. Apalagi mengingat harga parfum yang tidak murah.

Jika hendak membeli salah satu jenis, maka kamu bisa memilih berdasarkan kesesuaian parfum dengan karakter dan kebutuhan kamu.

Parfum EDP umumnya memiliki aroma yang lebih kuat sehingga lebih cocok untuk orang yang menyukai wangi intens dan tidak masalah dengan tekstur kental.

Pertimbangan lain ialah dari sisi ketahanan parfum. Jenis EDP memiliki konsentrasi fragrance yang lebih tinggi dan mampu menjaga kamu tetap wangi dalam waktu lebih lama.

Sehingga parfum EDP menjadi opsi yang lebih sesuai untuk kamu yang memiliki aktivitas padat seharian dan tidak banyak waktu luang untuk mengaplikasikan parfum berulang kali.

Jenis parfum EDP juga lebih cocok untuk pemilik kulit kering. Pasalnya, kandungan alkohol dalam EDP lebih rendah sehingga tidak akan menyebabkan kondisi kulit makin kering.

Parfum EDP dibanderol dengan harga yang lebih tinggi daripada EDT. Kesan elegan dan mewah dari parfum ini sesuai untuk menghadiri event tertentu.

Di sisi lain, parfum EDT memiliki aroma yang lebih ringan dengan kesan fresh. Parfum ini cocok untuk kamu yang memiliki aktivitas harian tidak terlalu berat dan lebih suka parfum praktis.

Ketahanan aroma parfum EDT hanya berlangsung selama 2-3 jam. Meski begitu, kamu bisa mengaplikasikan dengan mudah berkat kemasan spray.

Akan tetapi, kandungan alkohol yang tinggi membuat parfum EDT tidak cocok bagi pemilik kulit kering dan kulit sensitif. Kandungan alkohol ini bisa menyebabkan kulit mengalami iritasi.

Kelebihan lain dari parfum EDT yaitu dari segi harga yang lebih terjangkau. Sehingga cocok untuk dipilih jika budget kamu terbatas.

Itulah ulasan mengenai perbedaan Eau de Parfum dan Eau de Toilette. Jadi, bagaimana? Sudah tahu parfum apa yang lebih cocok untuk kamu?

Share:

Perempuan pejuang yang mengabdikan diri menjadi seorang blogger, penikmat karya sastra, dan sedikit-sedikit menjadi pengamat skincare.

Tinggalkan komentar