Wajib Tahu, Ini 6 Mitos Sunscreen yang Sering Membuat Salah Paham

Banyaknya mitos sunscreen  yang beredar saat ini membuat harus semakin memperkaya diri dengan pengetahuan tentang tabir surga.

Ya, tabir surya alias sunscreen merupakan krim pelindung kulit dari paparan sinar matahari, terutama sinar UVA dan UVB.

Kedua sinar ini memang berperan besar dalam menyumbang risiko kanker atau masalah kulit lainnya. Nah, untuk memahami lebih lanjut terkait mitos mengenai sunscreen, yuk simak pembahasan berikut.

Mitos Sunscreen Serta Fakta Sebenarnya

Sunscreen termasuk produk perawatan kulit yang wajib digunakan setiap hari. Sebab, sunscreen tak hanya mencegah kulit menghitam melainkan penting juga untuk melindungi dari dampak buruk sinar matahari.

Pasalnya, sunscreen memiliki kandungan Sun Protection Factor atau SPF dengan jumlah persentase yang bervariasi. Adapun beberapa mitos sunscreen yang penting untuk diketahui, antara lain:

1. Kulit Gelap Tak Perlu Memakai Sunscreen

Salah satu mitos mengenai sunscreen yang sudah banyak dipercaya oleh masyarakat awam adalah kulit gelap tidak perlu menggunakannya. Hal ini dikarenakan, kulit dengan tone warna gelap sudah memiliki banyak melanin sehingga mampu mengurangi dampak buruk dari paparan sinar UV.

Faktanya, seluruh jenis kulit, baik gelap maupun terang tetap diwajibkan menggunakan sunscreen setiap hari. Sebab, sunscreen bisa membantu mengurangi risiko penuaan dini, rusaknya skin barrier, hingga peningkatan risiko terkena kanker kulit.

Baca juga: 4 Perbedaan Sunscreen Chemical dan Physical, Mana yang Lebih Bagus?

2. Tabir Surya Cukup Dipakai Sekali Saja

Mitos sunscreen selanjutnya yang sering menyebabkan kesalahpahaman, yakni penggunaan cukup sekali saja.  Pasalnya, banyak yang percaya bahwa perlindungan UV dari penggunaan sunscreen bisa bertahan sepanjang hari.

Faktanya, banyak faktor yang membuat perlindungan sunscreen berkurang seiring berjalannya hari, seperti kulit berkeringat, gesekan dengan berbagai permukaan benda, hingga terpapar panas.

Karena itu, dermatologist menyarankan untuk reapply sunscreen setiap 2 hingga 3 jam sekali ketika beraktivitas normal. 

3. Tak Perlu Menggunakan Sunscreen Saat Hujan

Banyak yang memilih untuk tidak menggunakan sunscreen saat cuaca mendung atau turun hujan. Sebab, matahari saat cuaca berawan atau hujan tidak terlalu terik sehingga sinar UV yang dipancarkan pun tidak ada.

Faktanya, sinar UV yang dipancarkan oleh matahari tetap ada dan bisa menimbulkan dampak buruk pada kulit. Hal ini dikarenakan, sifat sinar UVA yang dapat terefleksikan awan, air, dan bahkan kaca di mana dapat menembus lapisan awan seta sela-sela jendela.

Baca juga: Sunscreen Azarine untuk Umur Berapa Tahun? Ini Anjurannya

4. Sunscreen Bisa Menghalangi Manfaat Berjemur Pagi

Berjemur saat pagi hari selama 10 hingga 15 menit memiliki banyak manfaat, mulai dari menyembuhkan penyakit psoriasis hingga menjaga tulang tetap kuat.

Agar lebih optimal, banyak yang percaya agar tidak menggunakan sunscreen karena dapat menghalangi pembentukan vitamin D dalam tubuh.

Faktanya, sunscreen tetap diperlukan saat berjemur, khususnya pada area kulit yang lebih sensitif, seperti wajah. Paparan sinar UVA dan UVB secara langsung pada kulit bisa memberikan dampak buruk, seperti kulit kemerahan dan meningkatkan sensitivitas kulit.

5. Physical Sunscreen Lebih Baik dari Chemical Sunscreen

Mitos selanjutnya adalah physical sunscreen dianggap lebih baik daripada chemical sunscreen. Physical sunscreen umumnya memiliki tekstur lebih kental dan lengket sedangkan chemical sunscreen ringan serta nyaman di kulit.

Faktanya, kedua jenis sunscreen ini sama-sama baik dalam melindungi kulit dari paparan sinar UV. Akan tetapi, perlu diperhatikan mengenai ingredients dari setiap produk sunscreen itu sendiri, termasuk formula dan teknologi.

6. Sunscreen Dapat Mengakibatkan Jerawat

Pendapat bahwa tabir surya dapat menyebabkan munculnya jerawat menjadi salah satu mitos sunscreenyang banyak dipercaya.

Hal ini dikarenakan, sunscreen dianggap memiliki formula comedogenic yang bisa menutupi pori-pori sehingga memunculkan minyak berlebih penyebab peradangan jerawat.

Faktanya, pengguna bisa memilih sunscreen dengan formula non-comedogenic yang ringan di kulit. Tentunya, cara ini mampu mengurangi risiko tersumbatnya pori-pori yang ada pada kulit wajah.

Apa Saja Manfaat dari Penggunaan Sunscreen?

Penggunaan sunscreen bisa memberikan perlindungan terhadap risiko timbulnya kanker kulit. Selain kanker kulit, ada beberapa manfaat lain dari penggunaan tabir surya atau sunscreen, di antaranya:

1. Mencegah Penuaan Dini

Manfaat dari penggunaan sunscreen yang pertama adalah mencegah penuaan dini. Perlu diketahui, paparan sinar matahari yang berlebih bisa membuat kulit cepat berkerut dan mengalami garis-garis halus di sekitar wajah.

2. Mengurangi Risiko Munculnya Noda Hitam

Mengoleskan sunscreen pada wajah bisa membantu mengurangi risiko munculnya noda hitam akibat paparan sinar matahari.

Tak hanya itu, penggunaan sunscreen juga akan mencegah timbulnya jerawat dan kerusakan skin barrier.

3. Mengurangi Peradangan

Paparan sinar matahari dan UV dapat mengakibatkan kemerahan parah pada kulit dan menimbulkan peradangan. Dengan mengenakan sunscreen, maka mampu mengurangi kemungkinan kemerahan serta peradangan parah.

Mitos sunscreen memang penting untuk dipahami agar tidak salah kaprah dengan informasi yang sudah beredar. Jika ingin mendapatkan perlindungan ekstra, pastikan untuk menggunakan sunscreen setiap hari, baik saat melakukan kegiatan di dalam maupun luar ruangan.

Share:

Hi it's me Syifa! seorang penulis profesional yang suka berbagi inspirasi tentang fashion, outfit, makeup, dan skincare. Happy beauty..

Tinggalkan komentar